Kamis, 18 Januari 2018

Prefiks Para dalam Paradiplomasi



Menurut Manuel Duran dalam tulisannya yang berjudul ‘An Archeology of Mediterranean Diplomacy: the Evidence of Paradiplomacy’, konsep ‘paradiplomasi’ berasal dari bahasa Yunani ‘parapresbeia’ yang menunjukkan aktivitas diplomasi yang dilakukan oleh Demosthenes dan Aeschines sebagai delegasi Athena yang dikirim ke Makedonia untuk menegosiasikan perdamaian pada tahun 346 SM (Duran dalam Cornago, 2013).
Sementara itu istilah paradiplomasi baru diperkenalkan pada tahun 1961 melalui tulisan Rohan Butler yang mendefinisikan paradiplomasi sebagai tingkat tertinggi dari diplomasi pribadi dan paralel yang melengkapi atau bersaing dengan kebijakan luar negeri reguler (Butler dalam Kuznetsov, 2015). Istilah ini muncul berdasarkan identifikasi yang dilakukan oleh Butler terhadap praktek-praktek negosiasi tidak resmi atau negosiasi rahasia yang terjadi dibalik diplomasi resmi. Praktek ini, menurut Butler, banyak berlangsung di Eropa abad kedelapan belas sampai abad ke-20 (Kuznetsov, 2015).
Namun istilah paradiplomasi baru mendapatkan kepopulerannya dalam tulisan Ivo Duchacek tahun 1986, menggantikan istilah mikrodiplomasi yang marak digunakan pada tahun 1970an sebagai istilah yang menunjukkan keterlibatan aktor subnasional dalam hubungan internasional. Istilah paradiplomasi ini diusulkan oleh Panayotis Saldatos dan pertama kali digunakan dalam tulisan Duchacek untuk menjelaskan aktivitas diplomasi sebagai aktivitas paralel yang melengkapi aktivitas pemerintah pusat dalam diplomasi (Duchacek, 1991).
Pada tahun 1987, James Der Derian membawa paradigma modern terhadap diplomasi dan menyimpulkan bahwa telah terjadi transformasi signifikan dari diplomasi klasik menuju fenomena diplomasi baru. Untuk menamakan fenomena ini, ia menambahkan prefiks ‘para’ ke dalam diplomasi yang menurutnya bermakna ‘pararel’ atau ‘disamping’. Namun berbeda dengan Duchacek, Der Derian melihat bahwa pelaku utama paradiplomasi bukan hanya non-central government. Ia memperluas aktor paradiplomasi dengan menambahkan Perusahaan Transnasional (TNC), Organisasi Serikat Pekerja Internasional, industri media massa, dll (Der Derian dalam Gonchar, 2017).


Sumber:

Aldecoa, F., & Keating, M. (2013). Paradiplomacy in Action: The Foreign Relations of Subnational Governments. London: Frank Cass Publishers.
Cornago, N. (2013). (Para)Diplomatic Cultures: Old and New. International Workshop Alternative Cultures of Diplomacy, (hal. 1-34). Netherland: : https://www.researchgate.net/publication/272885542.
Duchacek, I. (1991). Perforated Sovereignties: towards a typology of new actors in International relations. Dalam H. J. Michelmann, & P. Soldatos, Federalism and international relations: The role of subnational units (hal. 1-33). Oxford: Oxford University Press.
Gonchar, M. (2017). The phenomenon of “paradiplomacy”. Moscow: https://revolution.allbest.ru/international/00799531_0.html.
Kuznetsov, A. S. (2015). Theory and Practice of Paradiplomacy. New York : Routledge.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Genealogi Teori Hubungan Internasional Menurut Steve Smith: 10 Self-Image

                    1.   Teori Internasional vs. Teori Politik Menurut Steve Smith, penjelasan yang paling baik mengenai teori internasio...