Kamis, 18 Januari 2018

Dilema Keamanan Menurut Shiping Tang: Sebuah Analisis Konseptual

Dilema keamanan merupakan salah satu teori yang paling terkenal dalam menjelaskan hubungan internasional. Gagasan mengenai dilema keamanan sebenarnya telah muncul sejak abad ke-5 SM dalam tulisan-tulisan Thucydides. Namun istilah ‘Dilema Keamanan’ baru memasuki leksikon akademik setelah John Herz mempopulerkannya melalui tulisannya yang berjudul ‘Idealist Internationalism and the Security Dilemma’ (1950) yang menjelaskan dilema keamanan sebagai “sebuah gagasan struktural bahwa kemandirian suatu negara dalam mengurus keamanannya sendiri, entah apapun niatnya, cenderung memicu ketidaknyamanan bagi negara lain karena setiap negara menganggap tindakan yang diambilnya bersifat defensif sementara tindakan yang diambil oleh negara lain bersifat mengancam” (Herz, 1950). Konsep ini kemudian dikembangkan oleh para ilmuwan realis seperti Robert Jervis, Ken Booth, dan Nick Wheeler; sehingga menjadi salah satu konsep utama dalam realisme yang menjelaskan bagaimana praktek power berlangsung.
            Sebuah penjelasan yang lebih komprehensif mengenai Dilema Keamanan dikemukakan oleh Shiping Tang dalam tulisannya yang berjudul “The Security Dilemma: A Conceptual Analysis” (2009). Melalui tulisan tersebut, Tang berusaha menyajikan definisi yang lebih tajam dari Dilema Keamanan dengan mengelaborasi Teori Dilema Keamanan dari Herbert Butterfield, John Herz, dan Robert Jervis. Hasil elaborasi dari ketiga teori ini membawa Tang pada definisi bahwa dilema keamanan memiliki setidaknya delapan aspek utama berikut (Tang, 2009):
1.      Sumber utama dilema keamanan adalah sifat anarkis dari politik internasional.
2.      Di bawah kondisi anarki, negara tidak dapat memastikan tujuan dan masa depan masing-masing. Akibatnya, negara cenderung merasa saling ketakutan.
3.      Dilema keamanan terjadi secara tidak disengaja, antara dua negara realis defensif (yaitu negara-negara yang hanya menginginkan keamanan tanpa bermaksud untuk mengancam pihak lain).
4.      Karena tidak adanya kepastian niat dan ketakutan masing-masing negara, negara-negara memutuskan untuk mengakumulasi kekuatan dan kapabilitasnya sebagai alat pertahanan, yang mana kapabilitas ini mengandung beberapa kapabilitas ofensif.
5.      Dinamika dilema keamanan bersifat menguatkan negara itu sendiri dan sering menyebabkan spiral yang buruk dan tidak disengaja seperti memburuknya hubungan antar kedua negara dan perlombaan senjata.
6.      Dinamika dilema keamanan cenderung membuat beberapa langkah untuk menurunkan keamanan negara itu sendiri—misalnya mengumpulkan kapabilitas ofensif yang tidak diperlukan—sehingga menyebabkan negara tersebut memperoleh lebih banyak kekuatan namun keamanannya berkurang.
7.      Lingkaran setan yang berasal dari dilema keamanan dapat menyebabkan hasil yang tragism seperti perang yang tidak diperlukan atau perang yang tidak dapat dihindari.
8.      Tingkat keparahan dilema keamanan dapat diatur oleh faktor material dan faktor psikologis.

Diantara kedelapan aspek tersebut, menurut Tang, terdapat tiga aspek yang paling penting yaitu: anarki (yang menyebabkan negara mengalami ketidakpastian, ketakutan, dan kebutuhan untuk menolong dirinya sendiri untuk pertahanan atau keamanannya), kurangnya niat jahat di antara kedua negara, dan beberapa akumulasi kekuatan (termasuk kapabilitas ofensif). Tiga aspek ini, menurut Tang, adalah aspek yang membuat suatu situasi menjadi dilema keamanan yang sesungguhnya. Sementara lima aspek lainnya tidak dapat membuat suatu situasi menjadi dilema keamanan yang nyata, betapapun kuat pengaruhnya, suatu dilema keamanan tetap tidak akan terjadi jika ketiga aspek tadi tidak berjalan. Dengan adanya definisi ini, hubungan kausal antara anarki, dilema keamanan, hingga terjadinya perang dapat dijabarkan secara lebih jelas yaitu sebagai berikut: anarki menghasilkan ketidakpastian, ketidakpastian menyebabkan ketakutan, ketakutan menyebabkan persaingan kekuatan, persaingan kekuatan mengaktifkan dilema keamanan yang sebelumnya tidak aktif, dan pengaktifan dilema keamanan ini menyebabkan perang melalui spiral yang ditunjukkan oleh gambar berikut (Tang, 2009).

Gambar 1. Hubungan Kausal dari Anarki hingga Dilema Keamanan dan Perang
Sumber: (Tang, 2009)

 Sumber:
Herz, J. H. (1950). Idealist Internationalism and the Security Dilemma. World Politics, 157-180.
Tang, S. (2009). The Security Dilemma: A Conceptual Analysis. Security Studies, 587-623.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Genealogi Teori Hubungan Internasional Menurut Steve Smith: 10 Self-Image

                    1.   Teori Internasional vs. Teori Politik Menurut Steve Smith, penjelasan yang paling baik mengenai teori internasio...